Selasa, 01 Mei 2018

Lanjutan cerita mahabarata:perjalanan menuju swargaloka

Perjalanan Pandawa 5 menuju SWARGALOKA

Bertahun2 setelah perang Baratayudha dipadang Kurusetra berakhir, Yudhistira meletakan jabatannya dan memberinya kepada Parikesit cucu Arjuna, satu2nya pewaris tahta yang tersisa. Yudhistira yang sudah jenuh dengan segala hal duniawi memutuskan melaksanakan “ Bhrasta Yoga”  yaitu suatu ajaran Yoga untuk melepaskan diri dari badan kasar menuju alam “ Swargaloka”.

Dimana “ Bhrasta Yoga” yang harus dicapai lewat mendaki gunung Mahameru (beberapa sumber mengatakan pegunungan Himalaya). Sebagai penjelasan tambahan, gunung Mahameru di sini bukanlah puncak Mahameru dari gunung Semeru.

Drupadi dan Keempat adiknya memutuskan ikut dengannya bersama2 meninggalkan duniawi, meninggalkan kekuasaan, kekayaan, serta segala macam kemelekatan duniawi.

Akhirnya Pandawa dan Drupadi bersama2 mendaki gunung himalaya. Dikaki gunung tersebut, mereka menemukan seekor anjing hitam kurus Awalnya anjing itu hendak diusir oleh adik2 Yudhistira, tetapi karena melihat anjing hitam itu yang kurus tetapi kuat Yudhistira mencegahnya dan membiarkan anjing  tersebut menemani mereka ke pendakian menuju Swargaloka

Namun di tengah perjalanan menuju swargaloka, satu demi satu pun gugur. Diawali dari Drupadi yang gugur dalam mencapai Swargaloka. Keguguran pertama ini melambangkan gugurnya hasrat seseorang untuk berdandan dan bersolek ketika sudah berusia tua atau mendekati kematian.

Kemudian diikuti dengan gugurnya Nakula dan Sadewa yang melambangkan hilangnya ketajaman pikiran dan seseorang ketika ia berusia lanjut dan mendekati kematian. Kegagalan dari Nakula dan Sadewa juga melambangkan bahwa seseorang tidak dapat mencapai Swargaloka jika masih memendam kesombongan karena pengetahuan dan rupa yang dimiliki seseorang.

Setelah itu, giliran Arjuna yang gugur. Keguguran Arjuna melambangkan hilangnya ketampanan dan kecantikan jasmani seseorang ketika ia sudah berusia tua dan mendekati kematian. Kegagalan Arjuna juga merupakan simbolisasi bahwa seseorang tidak dapat mencapai Swargaloka, selama ia masih memendam rasa iri hati terhadap orang lain.

Terakhir, giliran Bima yang perkasa yang gugur. Keguguran Bima ini melambangkan hilangnya kekuatan seseorang ketika ia sudah berusia lanjut atau mendekati kematian. Kegagalan dari Bima juga melambangkan bahwa seorang manusia tidak dapat mencapai Swargaloka, selama ia masih bersikap rakus.

Setelah semuanya gugur, yang berhasil mencapai puncak adalah Yudhistira yang melambangkan nyawa seseorang dan kebijaksanaan yang diperlukan dalam hidup agar mencapai Swargaloka. serta anjing tadi yang merupakan simbol dari karma (perbuatan baik dan buruk) dari hidup seseorang

sampailah Yudhistira dipuncak gunung Himalaya. Seketika itu, langit terbelah dan Dewa Indra turun dari langit menaiki kereta kencana, dia mengajak Yudhistira menuju Swargaloka. Bagaimana dengan anjing ini? kata Yudhistira. Anjing tidak diperbolehkan masuk surga kata Indra.

Karena tidak diijinkan Yudistira masuk bersama anjingnya, maka Maka aku tidak akan pergi kata Yudistira. Istri dan adik2ku telah pergi meninggalkan aku sendirian, tetapi anjing ini dengan setia mengikutiku kemana aku pergi. Apabila aku pergi kesurga meninggalkan anjing ini sendirian, manusia macam apa aku ini?

 Yudistira juga menjelaskan pada Dewa Indra  “Dalam ajaran kebenaran (Dharma) telah dijelaskan bahwa  meremehkan kesetiaan itu dosanya sama ddengan membunuh  Brahmana. Oh Bhatara Indra hamba tidak akan meninggalkan anjing ini hanya karena mementingkan kesenangan untuk diri sendiri saja. Hamba telah bersumpah bahwa hamba tidak akan meninggalkan orang dalam ketakutan  orang yang sangat setia, orang yang sedang mencari perlindungan kepada  hamba, sedang terkena musibah atau orang yang ingin bertemu dengan  hamba. Juga orang lemah yang memerlukan parlindungan atau orang yang telah minta ampun agar tidak dibunuh. Hamba tidak akan meninggalkan orang seperti itu sebelum jiwanya tercabut”.

Namun Dewa Indra tetap tidak mengijinkan Yudistira membawa anjing ke surga , Dewa Indra member penjelasan dengan meninggalkan anjing ini anda akan menikmati kesenangan bersama Dewa-Dewi di surga. Dengan meninggalkan semua saudara beserta Drupadi anda akan  kemakmuran dan kemuliaan, berkat hasil perbuatan anda yang telah lampau. Mengapa anda masih mengikatkan diri pada anjing ini.

Atas penjelasan Dewa Indra atas Yudistira menjawab “ Dimana-mana telah diajarkan bahwa orang yang telah mati tidak mengenal  rasa persahabatan dan permusuhan. Ketika Kresna dan saudara-saudara hamba telah menghembuskan nafasnya yang terakhir hamba pun tidak mampu menghidupkan mereka kembali. Itulah sebabnya hamba telah meninggalkan mereka, hamba pun tentu tidak meninggalkan mereka apabila mereka masih hidup, menakut-nakuti orang yang sedang memerlukan perlindungan, membunuh seorang wanita, mencuri barang-barang kepunyaan Brahmana, menyakiti dan melukai teman sendiri. Keempat perbuatan itu sama dosanya dengan perbuatan yang meninggalkan kesetiaan, mencintai, dan mengabdi diri “.

DEwa Indra yang takjub mendengar kata2 Yudhistira menghormat kepada Yudhistira. Tiba2 si anjing telah berubah menjadi Yama, sang dewa Dharma. Dia memuji Yudhistira dan mengajaknya naik swargaloga.

Sesampainya di swargaloga, Yudhistira melihat para Kurawa dan Sengkuni sedang berpesta pora. Indra berkata bahwa para Kurawa masuk surga karena mereka membela tanah air mereka, sehingga mendapat karma untuk tinggal disurga.

Kemudian Yudhistira bertanya, kemana istri dan adik2nya? oleh Indra Yudhistira diajak keneraka dimana Drupadi, adik2nya dan Karna disiksa dineraka karena dosa2 mereka. Yudhistira berkata kepada Indra, biarlah aku tinggal disini bersama istri, kakak dan adik2ku. Apalah arti sebuah surga apabila saudara2mu dan orang2 yang kamu cintai tidak bersamamu?

Indra yang melihat ketulusan hati Yudhistira sekali lagi menghormat kepada Yudhistira. Seketika itu juga suasana berubah total. Neraka berubah menjadi surga dan surga menjadi neraka. Para kurawa dan Sangkuni kini tersiksa dineraka. Yudhistira, Drupadi, Bhima, Arjuna, Nakula, Sadewa dan karna telah menebus dosa mereka, kini mereka telah moksa tinggal disurga

dibalik kesuksesan presiden termuda amerika serikat

Akhir pekan kemarin saya membaca kisah tentang Theodore Roosevelt. Anda mungkin sudah  tidak asing lagi dengan nama tersebut. Ya, betul T...