LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Oleh:
NIS :
0250
NISN : 22119009
NAMA : PUTU
ARDITHA KARTIKA PUTRA
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
PROGRAM
KEAHLIAN : TEKNOLOGI KOMPUTER
DAN INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI
SMK TI BALI GLOBAL JIMBARAN
JALAN RAYA KAMPUS UDAYANA NO. 20 JIMBARAN
KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI
2019
NIS : 0250
NISN : 22119009
Nama : Putu Arditha Kartika
Putra
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Judul : Laporan Kunjungan Industri
Mengetahui
Guru Pembimbing
Kadek Ayu Saraswati, S.Pd.
NIK. 00.04.23.030
|
Waka Humas dan Kerja Sama
Sang Ayu Made Indah Maharani, S.Pd., M.Pd.
NIK. 00.18.24.022
|
Menyetujui
Kepala SMK TI
Bali Global Jimbaran
Hery Nugroho, S.Pd., M.Pd.
NIK. 00.02.35.025
|
Berkat
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan
Industri yang disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi
Keahlian(UKK). Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak Hery Nugroho,
S.Pd,.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK TI Bali Global Jimbaran.
2.
Ibu Sang Ayu Made
Indah Maharani, S.Pd.,M.Pd. selaku Waka Hubungan Masyarakat.
3.
Ibu Kadek Ayu
Saraswati, S.Pd. selaku Guru Pembimbing
4.
Seluruh Guru di SMK TI
Bali Global Jimbaran.
5.
Semua teman dan
berbagai pihak yang memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
Semoga
penulisan laporan kunjungan industri ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Badung, 7 Januari 2019
Putu Arditha Kartika P.
Sekolah
menengah kejuruan merupaan sekolah yang memang sudah mempersiapkan siswanya
untuk langsung berkerja setelah lulus.maka dari itu,sekolah menengah kejuruan
atau disingkat SMK ini berkerja sama denga pihak terkait sesuai jurusan untuk
meningkatkan dan etos kerja siswa agar saat berkerja nantinya bias maksimal dan
sudah tidak banyak mengalami kesulitan lagi.
Kunjungan
industry adalah salah satu bentuk implementasi pendidikan system ganda yang
dilaksanakan di sekolah menengah kejuruan. Kunjungan industry ini merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah guna menambah
wawasan dn pengetahuan peserta didik dalam mengenal dunia industri.
Latar belakang
dilakukannya kunjungan industri ini agar siswa bisa lebih mengenal dunia kerja.
Selain itu siswa dapat mengetahui lebih tahu tentang cara
kerja,kedisiplinan,aturan cara kerja, tata tertib kerja,dan bisa mengetahui
mesin mesin yang digunakan untuk industri.
Dan diharapkan
siswa tidak menganggap kunjungan industri ini sebagai rekreasi semata.tetapi
menganggap kunjungan industri ini sebagai sarana belajar dengan cara melihat
langsung urutan urutan pekerjaan industri tersebut.
Adapun tujuan kunjungan industri
dari laporan ini adalah :
1.
Melihat secara
langsung proses produksi dari awal sampai akhir
memberi bekal kepada siswa agar setelah
lulus menjadi orang yang mandiri
2.
mengetahui alat-alat
canggih pada industry tersebut
3.
melihat langsung
proses industry dari awal sampai akhir
Adapun manfaat
dari kunjungan industri adalah :
1.
Mendapat gambaran saat
akan bekerja di industri atau mungkin ingin membuat suatu produk industri
2.
dapat mengetahui kedisiplinan
dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja
3.
memberikan gambaran
langsung pada siswa tentang dunia kerja yang sebenarnya pada dunia industri
1.
sekolah dapat mengajak
siswa belajar secara langsung di lapangan
2.
Sekolah
dapat menyalurkan siswa ke perusahaan – perusahaan tersebut
3.
Sekolah
dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan.
1. Bisa
berbagi ilmu dengan para siswa
2. Mengajak
dan memperlihatkan proses produksi kepada siswa dan guru
3. Memperkenalkan
sejarah singkat berdirinya industri kepada siswa dan guru
4. Bisa
memperkenalkan hasil industri kepada siswa,guru dan masyarakat luas
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Indonesia pada awalnya bernama Departemen Penerangan. Pembentukan Departemen
Penerangan ditandai dengan penetapan Mr. Amir Sjarifuddin sebagai Menteri
Penerangan oleh PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945.
Saat Orde Lama dan Orde Baru, Departemen
Penerangan banyak mengatur dan membina pers, media massa. televisi, film,
radio, grafika, percetakan dan penerangan umum. Departemen Penerangan sendiri
terdiri atas Direktorat Jenderal Penerangan Umum, Direktorat Jenderal Radio, Televisi,
Film, Direktorat Jenderal Urusan Penyiaran dan Media Massa, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pers dan Grafika, serta memiliki instansi vertikal (Kantor Wilayah
dan Kantor Dinas) sampai daerah dan memegang kendali TVRI, RRI, dan Kantor
Berita Antara (Kantor Pers Indonesia).
Ketika Reformasi meletus pada tahun 1998,
dan salah satu tuntutannya yaitu kebebasan pers, Presiden B.J. Habibie membuat
UU no. 40 tahun 1999 mengenai Pers yang menghilangkan SIUPP (Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers) yang selama ini menjadi 'momok' perusahaan pers selama Orde
Baru. UU ini juga memperkuat Dewan Pers yang tadinya diketuai langsung
ex-officio oleh Menteri Penerangan menjadi lembaga yang murni independen dari
pemerintah dan berfungsi menjaga independensi pers. Pada tahun ini juga UU no.
36 tahun 1999 mengenai Telekomunikasi yang menjadi dasar telekomunikasi dan
internet Indonesia diundangkan dan dibentuk Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI) yang masih menjadi wewenang Departemen Perhubungan saat itu.
Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden
RI pada tahun 1999, Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dibubarkan.
Dalam penjelasan yang diberikan secara terbuka pada sidang paripurna DPR, pada
pertengahan November 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu
dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,
sekaligus dalam rangka implementasi sepenuhnya UU No. 22/1999 tentang otonomi
daerah. Selain itu juga pada tahun tersebut, Lembaga Sensor Film yang tadinya
dikelola oleh Departemen Penerangan dialihkan ke lingkungan Departemen
Pendidikan, yang nantinya setahun kemudian dialihkan kembali ke Kementerian
Kebudayaan.
Abdurrahman Wahid pun membentuk Badan
Informasi Komunikasi Nasional (BIKN) sebagai lembaga pengganti Departemen Penerangan
(Keppres 153 tahun 1999), dengan Kepala BIKN setara Eselon 1a. Dengan
ditetapkannya Keputusan Presiden tersebut, seluruh aset dan personil eks Dep.
Penerangan Tingkat Pusat dialihkan kepada Badan Informasi dan Komunikasi
Nasional; kecuali aset dan personil Direktorat Televisi, TVRI Stasiun Pusat
Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Televisi Jakarta, Direktorat Radio,
Stasiun Radio Republik Indonesia Nasional Jakarta, Balai Pendidikan dan
Pelatihan Radio Jakarta, Balai Elektronika dan Laboratorium Radio Jakarta, dan
Maintenance Center Jakarta. Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No. 22 Tahun
199 tentang Pemerintahan Daerah, eks instansi vertikal Dep. Penerangan termasuk
seluruh aset dan personilnya dialihkan menjadi Perangkat/Dinas Daerah Propinsi,
Kabupaten/Kota, kecuali TVRI Stasiun Daerah, TVRI Stasiun Produksi, TVRI Sektor
dan Satuan Transmisi, Stasiun Radio RI Regional I dan II, Multimedia Training Center Yogyakarta.
Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati,
dibentuk Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada tahun 2001. Saat itu
yang ditunjuk sebagai Menteri Negara adalah Syamsul Mu'arif. Selain itu juga
dibentuklah Lembaga Informasi Nasional (LIN). LIN mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan dibidang pelayanan informasi nasional. Selain itu, saat itu
wewenang Kominfo dalam hal konten penyiaran dialihkan ke lembaga independen
baru bernama Komisi Penyiaran Indonesia yang didirikan melalui UU no. 32 tahun
2002 tentang Penyiaran. Berdasarkan UU tersebut juga, status TVRI serta RRI
diubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak
komersial dan melayani masyarakat. Kantor Berita Antara diubah juga menjadi
Perum.
Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menjabat pertama kali sebagai Presiden, ia menggabungkan Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi, Lembaga Informasi Nasional, dan Direktorat Jenderal
Pos dan Telekomunikasi yang berasal dari Departemen Perhubungan dan
ditambahkannya direktorat jenderal baru yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika. Lembaga Informasi Nasional dipecahnya menjadi dua yaitu Ditjen
Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan Informasi Publik. Hasil
seluruh penggabungan ini bernama Departemen Komunikasi dan Informatika
(Depkominfo). Pada tahun 2008 juga dibentuk mitra baru Kominfo yaitu Komisi
Informasi yang dibentuk berdasarkan UU no. 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan
Informasi Publik. Undang Undang baru untuk Internet yaitu UU no. 11 tahun 2008
mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik dan amanah untuk penyehatan PT Pos
Indonesia melalui UU no. 38 tahun 2009 tentang Pos juga mewarnai Depkominfo
tahun-tahun ini.
Pada tahun 2009 ketika Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II, Depkominfo diubah
menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan dipecahnya Ditjen Pos
dan Telekomunikasi menjadi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta
Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika. Ditjen Aplikasi Telematika
berubah nama menjadi Ditjen Aplikasi Informatika. Sedangkan Ditjen Sarana
Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan Informasi Publik dilebur kembali
menjadi Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik. Struktur ini masih
berlaku sampai saat ini.
Kementerian
Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama "Departemen
Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi dan
Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika
(2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah Departemen/kementerian dalam Pemerintah
Indonesia yang membidangi urusan komunikasi dan informatika. Kementerian
Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Rudiantara.
1.
Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110 DKI Jakarta
2.
Jalan
Cok. Agung Tresna, Denpasar, Bali
Visi :
Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi :
Mewujudkan keamanan nasional yang
mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamanan sumberdaya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan..
kekominfo
telah berhasil membuat Private Network Security Box (PNSBox) Untuk membangun jaringan antar instansi pemerintah dengan
Sistem Jaringan Private (Private Network Security), digunakan ISP
lokal dan PNSBoxsebagai router.
2.2 Jakarta Smart City
2.2.1 Sejarah
Perusahaan
Aplikasi
yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diterbitkan pada
tanggal 15 Desember 2014 untuk memberikan masyarakat informasi kondisi Jakarta
melalui mitra aplikasi yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
seperti Qlue, Waze & Twitter.
Portal Smart City akan memberikan
informasi yang transparan kepada masyarakat dengan memperlihatkan hasil kinerja
pemerintahan Jakarta dalam menangani permasalahan yang ada di Jakarta. Portal Smart City juga dapat membantu masyarakat
untuk mengetahui fasilitasi umum untuk dijadikan referensi dan informasi sesuai
kebutuhan sehari-hari.
2.2.2 Profil
Perusahaan
Jakarta Smart City adalah penerapan
konsep kota cerdas/pintar yang mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami, dan mengendalikan berbagai
sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif-efisien demi memaksimalkan
pelayanan publik, memberikan solusi penyelesaian masalah, dan mendukung
pembangunan berkelanjutan.
2.2.3 Alamat
Kantor dan Perwakilan
Jl. Medan
Merdeka Sel. Blok B No.8-9, RT.11/RW.2, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10110
Visi :
Jakarta sebagai ibukota Indonesia yang aman, nyaman, makmur,
produktif, berkelanjutan, dan kompetitif secara global.
Misi :
Untuk
mewujudkan Jakarta Baru yang informatif, transparan, serta mendukung kolaborasi
menggunakan teknologi untuk pelayanan publik yang lebih baik.
Jakarta
smart city berhasil membuat aplikasi media social QLUE untuk warga,yang dapat
diunduh di Android Play Store. QLUE merupakan media social yang memiliki sarana
penyampaian, pengaduan secara real time
2.3
Telkom
University
2.3.1 Sejarah
Perusahaan
Telkom
University berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Universitas
Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan
Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari empat Perguruan Tinggi Swasta,
yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM
Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia
Telkom (STISI Telkom).
Institut Teknologi Telkom sebelumnya adalah
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom). Institut Manajemen Telkom
sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom (STMB Telkom). STT
Telkom dan STMB Telkom didirikan pada tahun 1990 atas prakarsa PT. Telkom yang
saat itu dipimpin oleh Direktur Utama Ir. Cacuk Sudarijanto. Kedua sekolah
tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki
kekhususan pendidikan dalam bidang industri pertelekomunikasian serta teknologi
informasi.
Kampus Telkom University bertempat di kawasan
Bandung Technoplex. Kampus tersebut merupakan pengembangan kampus STT Telkom
yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 24 Maret
1994. Pada masa lalu, kawasan tersebut merupakan lokasi penempatan stasiun
pemancar radio tertua kedua di Indonesia milik Pemerintah Kolonial Belanda,
yang kemudian ikut mengumandangkan berita Proklamasi Kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 ke berbagai penjuru dunia.
Nilai sejarah dan karya-karya Tridharma yang telah dihasilkan oleh kampus-kampus
sebelumnya akan menginspirasi Telkom University untuk berkembang terus menjadi
kampus kebangsaan dan sekaligus kampus dunia (World Class University) yang akan
selalu menciptakan masa depan (Creating the Future) melalui pengembangan
cross-culture academic atmosphere dan global academia. Nick name (julukan)
Tel-U dan moto Creating the Future merupakan gagasan yang diberikan oleh Dr.
Ir. Arief Yahya, M.Sc., Direktur Utama/CEO PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
pada saat Telkom University didirikan sebagai penggabungan IT Telkom, IM
Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI Telkom.
Sebelum bergabung menjadi Telkom University,
keempat kampus masing-masing Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen
Telkom, Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni dan Desain Indonesia Telkom
telah menghasilkan karya-karya Tridharma Perguruan Tinggi yang berkontribusi
besar dalam bingkai sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia. Dengan penggabungan
menjadi satu perguruan tinggi Telkom University, maka seluruh kekuatan yang
dimiliki oleh keempat kampus akan menjadi suatu sinergi kekuatan yang dapat
menghasilkan karya-karya Tridharma lebih besar bagi peningkatan daya saing
bangsa dalam menghadapi globalisasi melalui penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat pada berbagai rumpun keilmuan
dengan penguatan kekhasan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Melalui penggabungan tersebut, Telkom University juga semakin meningkatkan
peran strategisnya dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta menghasilkan
intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran,
berkarakter tangguh, dan berani menegakkan kebenaran untuk kepentingan
nasional, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperhatikan dan menerapkan
nilai-nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang
berkelanjutan.
Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya,
Telkom University harus menunaikan amanah dengan memegang teguh nilai-nilai
inti yang diyakininya dalam penyelenggaraan Tridharma secara bertanggungjawab,
mandiri, berintegritas tinggi serta memegang prinsip-prinsip Tatakelola
Universitas Yang Baik (Good University Governance), dengan memperhatikan aspek
pertumbuhan, keselarasan, pemerataan dan keterjangkauan, sehingga pada
masyarakat luas bertumbuh rasa memiliki yang tinggi terhadap Universitas
Telkom.
Hari
Sabtu 31 Agustus 2013 menjadi momen bersejarah bagi sivitas akademika Telkom
University. Di hari tersebut, berlangsung perhelatan akbar grand launching
peresmian Telkom University oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik
Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA, di Telkom University Convention
Hall, dengan menghadirkan rektor pertama Telkom University, yaitu Prof. Ir.
Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D., Guru Besar Teknik Elektro Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
2.3.2 Profil
Perusahaan
Universitas
Telkom, atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di
Indonesia. Kampus utama Tel-U terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
tepatnya di Jalan Telekomunikasi - Terusan Buahbatu, di kawasan Bandung
Technoplex (BT-Plex). Kampus lainnya berlokasi di daerah Gegerkalong Hilir, sebelah
utara Kota Bandung, di kompleks perkantoran PT. Telkom (Telkom Innovation and
Development Center dan Telkom Corporate University/Telkom Training Center).
Telkom
University merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah
badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yaitu Institut Teknologi
Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom,
dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom).
2.3.3 Alamat
Kantor dan Perwakilan
Jl. Telekomunikasi No. 01,
Terusan Buah Batu, Sukapura, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat 40257
2.3.4 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi Perguruan Tinggi
berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan seni
berbasis teknologi informasi.
Misi :
Mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,teknologi,manajemen dan seni yang diakui
secara internasional
Mahasiwa Teknik Industri Fakultas Rekayasa
Industri Telkom University (FRI Tel-U) menciptakan alat bantu yang digunakan
dalam produksi sepatu, Ezglue. Ezglue merupakan produk inovasi yang berupa
alat-bantu mekanik untuk merekatkan sepatu menggunakan lem.
2.4 Institut Teknologi Bandung
2.4.1 Sejarah
Perusahaan
Institut Teknologi Bandung (ITB)
bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu.
Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang
menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah
jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische
Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH
Bandung, atau THS) berdiri tanggal 3 Juli 1920 sebagai sekolah tinggi pertama
di Hindia Belanda. TH Bandung dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu de
Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu bagian yaitu de
afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. Kampus ITB merupakan tempat di mana
Presiden Indonesia pertama, Soekarno, meraih gelar insinyurnya dalam bidang
Teknik Sipil. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai
dengan ditutupnya pada tahun 1942, THS memiliki tiga bagian (afdeeling)
yaitu Sipil (1920), Kimia (1940), Mesin dan Listrik (1941), namun
dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.
Pada masa penjajahan Jepang, upaya
untuk membuka kembali perkuliahan TH Bandung ditolak secara tegas, namun
kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus TH Bandung
diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan Institute of Tropical
Scientific Research (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh
banyak staf akademik TH Bandung.
Pada tanggal 1 April 1944, THS
dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku) setelah
ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Bandoeng
Koogyo Daigaku (BKD) membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (Dobubuka),
Teknik Kimia (Oyakagabuka), Listrik dan Mesin (Denki dan Kikaika).
Lama studi untuk menjadi insinyur (kogakusi) adalah tiga tahun,
mengikuti kurikulum yang diterapkan di Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute
of Technology).
Kemudian pada masa kemerdekaan
Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi
Teknik Bandung (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan
Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi
empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta namun
karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT
Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu
dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja
dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Januari 1946, NICA
mendirikan Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie - Universitas
Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah Technische
Faculteit - Fakultas Teknik - sebagai pengganti STT Bandung di lokasi
Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS
yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.
Pada tanggal 12 Maret 1947,
NICA mendirikan Universiteit van Indonesie yang berpusat di Jakarta.
Kampus THS berikut para pengajarnya dijadikan Faculteit van Technische
Wetenschap. Pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap
berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu
Alam Universitas Indonesia di Bandung sejak 2 Februari 1950.
Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi
semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan,
Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung
pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959
tentang Pendirian Institut Teknologi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 dan
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1733) yang ditetapkan tanggal 28 Februari 1959.
Institut Teknologi yang dipimpin
oleh Presiden Institut Teknologi ini (Pasal 4) mempunyai kedudukan hukum
sebagai Universitas yang pada awalnya terdiri atas departemen ilmu teknik;
departemen ilmu pasti dan ilmu alam; dan departemen ilmu kimia dan ilmu hayat
(Pasal 1 dan Pasal 2) - departemen pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai
Fakultas. Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas
Indonesia secara resmi memisahkan diri (Pasal 3) menjadi Institut Teknologi
Bandung (ITB). Upacara peresmiannya sendiri dipimpin oleh Presiden RI Ir.
Soekarno.
Berbeda dengan harkat pendirian lima
perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi
Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri
bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan
melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini
dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan
pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga
pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit
yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk
berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi
yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin
meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana
internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan
dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik
kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan
program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya
kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun
dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi
teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki
dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi,
tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang
mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu
kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan
pelajar-pelajar Indonesia terbaik, Institut Teknologi Bandung merupakan salah
satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia. Institut
Teknologi Bandung juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka
dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, Institut Teknologi
Bandung memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa
teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang
mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan
secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru. Sejak tanggal 26 Desember
2000 ITB menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN)
sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000. Sejak tanggal 12
April 2012 ITB menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
(PTP) sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012. Sejak tanggal
14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri BadanHukum (PTN BH) yang
memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sebagaimana diatur
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG.
2.4.2 Profil
Perusahaan
ITB adalah perguruan tinggi negeri
yang berlokasi di Kota Bandung. Pada tanggal 3 Juli 1920 sebagai TH te Bandoeng
dan 2 Maret 1959 diresmikan menjadi ITB. Pada tanggal 14 Oktober 2013 ITB
menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi
pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sendiri.
2.4.3
Alamat
Kantor dan Perwakilan
1. Jalan
Tamansari 64, Bandung 40116, Jawa Barat.
2. Jalan
Ganesha 10 Bandung 40132, Jawa Barat.
Visi :
Menjadi
Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta
memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan
dunia
Misi :
Menciptakan, berbagi dan menerapkan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber
daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik
Institut
Teknologi Bandung (ITB) didukung oleh Pertamina mampu menghasilkan katalis
pertama produksi dalam negeri. Melalui Industri-Katalis Pendidikan ini ITB
memproduksi katalis yang biasanya didatangkan dari luar negeri untuk
kepentingan komersial.
A. Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Sesaat
sesampainya kami di Kementrian Komunikasi dan Informatika kami kami disambut
baik oleh pihak mereka.kami diajak masuk ke ruang seminar untuk beberapa
sambutan dan pembinaan.disana kami diberikan penyuluhan tentang dampak positif
dan negatif dari internet,serta diberikan beberapa penyuluhan tentang
penyebaran berita hoak.
B. Jakarta
Smart City
Sesampainya
kami di Jakarta smart city kami disambut dan diterima baik oleh mereka,kami
langsung diajak ke ruang meeting untuk beberapa sambutan dan penjelasan tentang
sejarah Jakarta Smart City dan apa fungsi dari Jakarta smart city tersebut.
C. Telkom University
Sesaat
setelah sampai di universitas Telkom, kami langsung diarahkan menuju ruang
seminar untuk beberapa pembinaan dan sambutan dari kedua belah pihak ,antara
dari pihak universitas Telkom dan SMK TI Bali Global Jimbaran.
Disana
kami diberikan informasi tentang universitas tersebut dan juga keunggulan
keunggulan dari universitas tersebut
D. Institut Teknologi Bandung
Sesampainya di Institut Teknologi
Bandung,kami disambut baik oleh mereka.kami langsungdibawa ke ruang seminar
utuk beberapa pembinaan dan sambutan dari pihak ITB.disana juga kami diberikan
beberapa informasi Institut Teknologi Bandung,dan prestasi-prestasi yang pernah
diraih oleh alumni-alumni Institut Teknologi Bandung
A. Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Disini adalah ruang rapat dari KOMINFO dan disini juga kami mendapat
penyuluhan dari KOMINFO tentang menggunakan internet dengan bijak.
B.
Jakarta Smart City
Disini adalah ruang rapat dari Jakarta Smart City dan disini juga kami mendapat penyuluhan dari
Jakarta Smart City tentang sejarah terbangunnya Jakarta Smart City dan
fungsinya bagi masyarakat jakarta
C.
Telkom University
Disini adalah ruang hall
dari Telkom University, disini juga kami mendapat penyuluhan tentang university
ini, kami dijelaskan tentang mengapa university ini bias menjadi university
terbaik di Indonesia walaupun masih terbilang baru
D. Institut Teknologi Bandung
Disini adalah ruang teater dari Institut Teknologi Bandung,disini juga
kami mendapat penyuluhan dari perwakilan Institut Teknologi Bandung tentang
sejarah berdirinya Institut Teknologi Bandung, dan kami diberitahukan tentang
lulusan lulusan terbaik seperti Ridwan Kamil, B.J, Habibie, dan I.R Soekarno.
Penulis
mendapatkan ilmu dan wawasan dari kunjungan ini terutama pada kunjungan ke
Telkom University, Institut Teknologi Bandung, Kementrian Komunikasi dan
Informasi yang sangat berguna bagi penulis kedepannya.
Penulis
menyarankan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kunjungan industri
agar lebih matang menyusun acaranya dikarenakan ada beberapa jadwal acara yang
dirubah, sedikitnya waktu yang diberikan di lokasi kunjungan industri. Penulis
berharap untuk menyambut dengan lebih hangat lagi
Kunjungan Industri di Smart City
|
Kunjungan
industry di Telkom University
Kunjungan
industri Institut Teknologi Bandung
Kunjungan Industri di Telkom University
|
catatan(LAPORAN DALAM BENTUK RAR AKAN DIKIRIM DI BLOG SELANJUTNYA