1=Tari Kecak
ya tari kecak adalah tarian bali yang sangat mendunia saking terkenalnya tarian ini sering diklaim oleh negara lain.... Tari kecak merupakan Salah satu jenis tari tradisional dari bali yang sangat memukau para penonton. Keunikan dari gerakan serta kemistikan dalam pertunjukan membuat tarian ini sangat istimewa bagi kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyaksikannya saat menyambangi Pulau Bali. Tak heran jika tarian yang diciptakan oleh Wayan Limbak ini sangat terkenal hingga ke mancanegara.
Sejarah dan Perkembangan
Tari kecak merupakan tarian yang dicetuskan dan diciptakan oleh seniman asal Bali yakni Wayan Limbak dan seorang sahabatnya dari Jerman. Pada awal kemunculan nya jenis tari ini tercipta secara tidak sengaja yang diambil dari sebuah tarian adat pemujaan yang dikenal dengan sebutan Shangyang. Sanghyang adalah jenis tarian tradisional Bali yang dilakukan dalam upacara religi seperti menolak bala serta mengusir suatu wabah penyakit.Dari sebuah pementasan Sanghyang inilah kemudian Wayang Limbak bersama Walter Spies berinovasi menciptakan sebuah gerakan tari sebagai salah satu wujud kecintaan mereka terhadap budaya dan kesenian Bali.
Salah satu jenis kesenian tari ini disajikan oleh para penari yang duduk melingkar serta mengucapkan kata “cak-cak-cak-cak” secara serentak, karena ini pula tarian ini diberi nama dengan sebutan “tari kecak”. Gerakan tangan yang disajikan dalam pertunjukan sebenarnya mengisahkan sebuah cerita Ramayana yakni pada peristiwa Dewi Shinta diculik oleh Rahwana. Hingga akhir pertunjukan biasanya tari ini menyajikan kisah pembebasan Dewi Sintha dari tangan Rahwana.
Guna mendukung cerita yang disajikan maka dalam pertunjukan tari tradisional Bali juga harus terdapat beberapa tokoh yang memerankan peran utama sebagai Hanoman, Sugriwa, Dewi Shinta, Rhama, dan Rahwana.
Pada tahun 70-an Wayang Limbak bekerja keras guna mempromosikan dan mengenalkan tari kecak hingga ke mancanegara. Selain mengenalkan keunikan dalam pementasan tarian ini tentu saja daerah asal kesenian ini ikut melambung di dunia Internasional yang kemudian menarik para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali.
Dalam perkembangannya pertunjukan tari yang juga menceritakan kisah pewayangan ini dimainkan oleh laki-laki yang berjumlah tak terbatas. Ada kalanya disajikan oleh puluhan orang namun dalam acara tertentu ada pula yang dipertunjukkan secara massal oleh ribuan penari.
Perkembangan tari kecak dari awal terciptanya hingga kini memang bisa dikatakan cukup membanggakan. Selain antusias masyarakat Bali terhadap seni garapan Wayan Limbak ternyata para wisatawan yang berkunjung ke Bali juga sangat tertarik dalam menyaksikan sebuah pertunjukan gerak seni ini. Tak heran jika pemerintah daerah setempat menjadikan tari kecak sebagai salah satu icon kesenian dan kebudayaan daerah.
The Monkey Dance juga diberikan sebagai sebutan tari tradisional Bali yang satu ini. Hal ini diberikan karena salah satu adegan dalam pertunjukan tari tersebut menggunakan properti api serta tokoh utama yang berperan sebagai kera/ Hanoman.
Alat Musik Pengiring
Hampir tidak ada alat musik pengiring tari kecak kecuali suara gemerincing serta suara dari para penari yang berbunyi “cak-cak-cak-cak”. Meskipun tidak ada alat musik khusus sebagaimana tarian lain namun justru disini letak keunikan tari tersebut.Suara yang bersahut-sahutan dan kadang kala kompak membuat nada-nada unik yang sangat menarik utuk didengarkan seiring gerakan tarian yang dilakukan oleh para penari.
Suara gemerincing terdengar dari properti tari yang dikenakan oleh para penari khusunya tokoh utama dalam seni pertunjukan khas Bali tersebut.
Properti Apa Saja Dalam Tari Kecak?
Selendang
Selendang atau kain yang dikenakan oleh para penari tari kecak memiliki corak kotak-kotak dengan warna hitam putih menyerupai papan catur.Gelang kincringan
Properti ini dikenakan baik pada pergelangan tangan dan sebagian juga pada pergelangan kaki. Gelang kicringan ini yang menimbulkan bunyi gemerincing pada saat gerakan tari dilakukan.Tempat sesaji
Adanya tempat sesaji sebagai properti tari kecak menjadikan tarian ini sangat unik dan terlihat sakral. Terlebih asal usul gerakan tari yang berasal dari sebuah upacara adat Sanghyang membuat tarian ini juga terlihat mistis dikalangan para penonton.Topeng
Minimal terdapat 3 topeng yang dikenakan oleh penari utama yang berperan sebagai tokoh Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana pada cerita yang disajikan selama tarian berlangsung.yang kedua adalah tari barong
Tari Barong adalah salah satu tarian tradisional yang menggunakan media topeng dan kostum sebagai perwujudan dari makhluk-makhluk yang dipercaya oleh masyarakat Bali. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, Tari Barong ini dianggap kesenian yang sakral sehingga terdapat juga kesan mistis di dalamnya. Tari Barong ini merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Bali. selain memiliki nilai seni, Tari Barong ini juga memiliki makna-makna spiritual di dalamnya.
Sejarah Tari Barong
Asal usul dari Tari Barong ini masih belum ketahui secara
pasti, namun ada beberapa versi sejarah yang menceritakan tentang sejarah
tentang awal terbentuknya Tari Barong ini. Pertama dari mitologi Hindu yang menjelaskan bahwa barong diambil dari kata Bahruang
dalam bahasa sansekerta merupakan
binatang yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan sering disebut sebagai
pelindung kebaikan.
Ada juga yang menyebutkan, Tari Barong awalnya merupakan
perwujudan dari penguasa alam gaib yang ada di Bali. Pada saat itu masyarakat Bali
menggunakan Tari Barong ini untuk mengusir gangguan makhluk gaib yang ada
disana. Walaupun banyak versi yang menyebutkan tentang sejarah Tari Barong ini,
masyarakat Bali masih mempercayai bahwa Tari Barong merupakan warisan nenek
moyang yang dianggap sakral dan memiliki nilai-nilai spiritual di dalamnya.
Pertunjukan Tari
Barong
Dalam pertunjukan Tari Barong, penari menggunakan kostum dan
topeng menggambarkan perwujudan dari hewan atau raksasa yang dipercaya sebagai
pelindung. Di Bali sendiri ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa
ditampilkan diantaranya seperti barong
ket, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong brutuk, barong landung,
barong macan dan barong kedingkling.
Setiap jenis barong tersebut tentunya memiliki cerita dan cara menari yang
berbeda-beda.
Kostum Tari Barong
Kostum yang digunakan setiap jenis Tari Barong berbeda-beda,
karena setiap jenis barong memiliki perwujudannya sendiri-sendiri. Untuk kostum
barong ket, merupakan perpaduan antara singa,
harimau, dan lembu. Kostum barong
ket ini biasanya digunakan oleh dua orang penari, sama halnya dengan barongsai namun bentuk kostumnya
berbeda.
Pada bagian badan dihiasi dengan ornamen dari kulit,
potongan kaca atau cermin, dan bulu-bulu yang terbuat dari serat tanaman jenis
pandan atau bulu gagak. Sedangkan pada bagian kepala menggunakan topeng yang
terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat topeng Tari Barong ini
merupakan kayu khusus yang biasanya diambil dari tempat angker. Karena itulah
kostum Tari Barong dianggap benda yang sakral.
Perkembangan Tari
Barong
3=Tari pendet
ketiga tari pendet
tari pendet adalahsalah satu tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari Bali. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional dari Bali yang sangat terkenal dan sering ditampilkan berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan acara budaya lainnya. Tari Pendet ini biasanya dimainkan oleh para penari wanita dengan membawa mangkuk yang berisi berbagai macam bunga yang menjadi ciri khasnya
Asal Mula Tari Pendet
Tari Pendet awalnya merupakan suatu tarian tradisional yang
menjadi bagian dari upacara piodalan
di Pura atau tempat suci keluarga. Sebagai
ungkapan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali dalam menyambut
kehadiran para dewata yang turun dari
khayangan. Tarian ini sudah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan spiritual masyarakat di sana.
Berawal dari situ, salah satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi terinspirasi dan mengubah tarian tersebut
menjadi tarian selamat datang. Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan Tari Pendet sebagai tarian
penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian tarian ini dikembangkan dan
disempurnakan lagi oleh I Wayang Baratha
dengan menambahkan jumlah penari menjadi lima orang, seperti yang sering
ditampilkan sekarang. Walaupun sudah menjadi tarian penyambutan atau tarian
selamat datang, Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur religius yang
menjadi ciri khas masyarakat Bali.
Asal Mula Tari Pendet
Tari Pendet awalnya merupakan suatu tarian tradisional yang
menjadi bagian dari upacara piodalan
di Pura atau tempat suci keluarga. Sebagai
ungkapan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali dalam menyambut
kehadiran para dewata yang turun dari
khayangan. Tarian ini sudah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan spiritual masyarakat di sana.
Berawal dari situ, salah satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi terinspirasi dan mengubah tarian tersebut
menjadi tarian selamat datang. Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan Tari Pendet sebagai tarian
penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian tarian ini dikembangkan dan
disempurnakan lagi oleh I Wayang Baratha
dengan menambahkan jumlah penari menjadi lima orang, seperti yang sering
ditampilkan sekarang. Walaupun sudah menjadi tarian penyambutan atau tarian
selamat datang, Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur religius yang
menjadi ciri khas masyarakat Bali.
Gerakan Tari Pendet
Gerakan Tari Pendet ini merupakan gerakan tari yang sangat
komplit, karena gerakan tari tersebut hampir menggerakan semua bagian tubuh.
Mulai dari gerakan kaki, tangan, jari, badan, leher dan gerakan ekpresif
seperti gerakan mata dan mimik muka. Untuk menarikan Tari Pendet ini tentunya
membutuhkan keluwesan dan kelincahan.
Pertunjukan Tari
Pendet
Perkembangan Tari
Pendet
Walaupun Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang
banyak ditinggali wisatawan mancanegara, namun masyarakat Bali sangat terkenal
akan tradisi dan budayanya yang masih dipertahankan hingga saat ini. Terbukti
dengan banyaknya kesenian tradisional maupun tradisi adat yang terus
dilestarikan dan dijaga, bahkan hal tersebut menjadi salah satu daya tarik
wisata di sana. Salah satunya adalah Tari Pendet ini. Tarian ini masih terus
dilestarikan oleh para seniman dari sanggar-sanggar tari yang ada di Bali dan
masih terus ditampilkan di berbagai acara budaya seperti penyambutan, festival
budaya, dan promosi pariwisata.
4=Tari Baris
Tari baris adalahsebuah jenis tari-tarian perang tradisional dari Bali yang diiringi dengan gamelan. Tari ini menggambarkan perasaan seorang pahlawan muda sebelum ia pergi ke medan perang, mengelu-elukan kejantanan pahlawan Bali dan menunjukkan kemantapan kepemimpinannya.[1] Dalam bahasa Bali arti baris mirip seperti dalam bahasa Indonesia, yaitu leret atau baris[1] dan khususnya barisan prajurit yang berbakti kepada para raja
Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari baris merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut tari baris upacara atau tari baris gede. Tari baris jenis ini dibawakan secara kelompok oleh delapan sampai 40 orang, dengan berbagai pernak-perik pelengkap berupa senjata tradisional yang bervariasi tergantung asal daerah dari setiap tarian.
Dalam perkembangannya, sekitar abad 19, muncul varian baru dari tari baris, yaitu tari baris tunggal. Tari baris tunggal merupakan tari non-sakral yang dipentaskan sebagai hiburan rakyat. Tari baris tunggal dibawakan oleh 1-2 orang penari dan dicirikan dari gerakan para penari yang lebih energik dan busana yang lebih berwarna.
Secara visual, tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para penari, yang semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berjajar vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari dibungkus kostum berwarna-warni yang terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana ini akan mengembang saat penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki, memberikan efek dramatis dalam koreografi yang dibawakan.
Gerak-gerak dalam tari baris menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalah selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya.
ya itu saja dulu yang saya berikan,sebenarnya masih banyak lagi tarian bali yang mendunia.dan ingat terus membaca blog ku
Arditha_ART.Sekian dan terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar