Jumat, 19 Januari 2018

FILSAFAT YANG TERKANDUNG DARI PUNCURIAN MENTEGA OLEH SRI KRISNA

SERI ITIHASA

FILSAFAT APA YANG TERKANDUNG DARI PENCURIAN MENTEGA OLEH SRI KRISNA?

Krishna, penguasa hati abadi, mencuri mentega, dadih dan susu dari para gopis dari lingkungan sekitar rumahnya. Seringkali dengan teman-temannya, dia dengan tenang memasuki rumah orang-orang dan mengambil pot tanah liat yang penuh dengan mentega yang baru serta berombak. Dan bahkan sampai saat ini dia sering disebut sebagai "MAKHAN CHOR" yang berarti pencuri mentega.

Tapi apakah kita pernah benar-benar mencoba bertanya-tanya apa arti tindakan pencuri mentega ini? Setiap lilaNya memiliki makna yang dalam. Krishna mencuri hati yang murni dan lembut seperti mentega. Seperti mentega putih; hati kita harus bersih. Seseorang tidak boleh merawat kemarahan, kesombongan, keserakahan, iri hati, kebencian dan ego di dalam hati. Karenanya, Krishna juga dikenal sebagai "CHITTACHORA" (orang yang mencuri hati). Pikiran harus ringan seperti mentega. Saat kita mengunyah dadih, mentega mengapung di permukaan. Demikian juga, pikiran kita harus terlepas dari dunia materialistik. Yang semoga secara bertahap membawa kita pada pelepasan. Juga, Yang Mahatinggi adalah kekuatan tertinggi. Kita diperintah olehnya. Kita dilahirkan dan kemudian binasa sesuai keinginannya. Ini semua adalah lila-Nya. Tidak ada yang akan menjadi milik kita. Para wanita di lingkungan Gokul menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengeluarkan dadih untuk mendapatkan mentega, namun pada akhirnya, itu hanya milik Yang Mahakuasa.
Om Namo Bhagavate Vasudevaya Namah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dibalik kesuksesan presiden termuda amerika serikat

Akhir pekan kemarin saya membaca kisah tentang Theodore Roosevelt. Anda mungkin sudah  tidak asing lagi dengan nama tersebut. Ya, betul T...