Kamis, 25 Januari 2018

Sloka Yang Tidak Membenarkan Membunuh Hewan Untuk Yadnya

Alam mempunyai hukum sebab akibat yg berlaku utk siapa saja, ada pembunuhan maka akan ada yg dibunuh. Jika hari ini kita mempersembahkan caru anjing belang bungkem maka saat anjing tsb menjadi manusia giliran kita yg akan dijadikan caru ketika kita degradasi menjadi anjing belang bungkem.

Ada dua kubu yg yg berlawanan antara yg tdk setuju dan setuju dgn pembunuhan, masing2 kubu memiliki argumen yg kuat. Pilihannya terserah kita dan kita tdk bisa terbebas dari konsekwensi atas pilihan itu.

Namun jika kita ingin mempraktikan spiritual ada baiknya memahami tentang ahimsa ini,Salah satu sloka dalam ajaran Veda mengatakan; “Ahimsaya paro dharmah” yang bisa diartikan: “Dharma atau kebajikan tertinggi adalah ahimsa”.

Sloka Yang Tidak Membenarkan Pembunuhan Hewan Untuk Yadnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam Manu Samhita 5.51-52 disebutkan bahwa mereka yang mengijinkan memotong hewan dengan alasan apapun, mereka adalah manusia yang memiliki dosa yang sangat besar meskipun mereka adalah seorang pemuja para dewa dan para leluhur.

Sementara dalam Yayur Weda 12-32-90 disebutkan bahwa kamu sama sekali tidak boleh mempersembahkan sesuatu kepada tuhan dengan membunuh ciptaannya.

Agama hindu dgn tegas melarang pembunuhan, namun tradisi dan adat yg membenarkannya. Pilihan ada pada diri kita masing2.

Seorang bijak tdk akan menyalahkan anak kecil berhitung dgn bantuan jarinya namun anak kecil tsb tdk boleh menyalahkan cara berhitung seorang profesor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dibalik kesuksesan presiden termuda amerika serikat

Akhir pekan kemarin saya membaca kisah tentang Theodore Roosevelt. Anda mungkin sudah  tidak asing lagi dengan nama tersebut. Ya, betul T...