Kamis, 25 Januari 2018

PENGERTIAN Kata ASTUNGKARA Dan Saat Yang Tepat Menggunakannya

.

Astungkara berasal dari kata Astu dan Kara, yang mendapat sisipan "ng". Astu berarti semoga terjadi dan Kara berarti penyebab, dan kata penyebab dalam hal ini merujuk kepada Tuhan. Jadi Astungkara berarti semoga terjadi atas kehendak-Nya. Jika dipadankan dalam bahasa saudara kita umat muslim mungkin serupa dengan ucapan "insya allah"

Swaha adalah nama dari permaisuri dewa Agni. Swaha bagaikan sebuah yel - yel rohani dan juga berarti semoga diberkati. Swaha adalah ucapan yang umumnya diucapkan di akhir sebuah mantra. Seperti kata "Om" yang diucapkan di awal mantra, "Swaha" diucapkan di akhir mantra.

Tathastu berasal dari kata Tat dan Astu, Tat berarti itu, kata "itu" merujuk pada doa atau permohonan yang diucapkan, sedangkan Astu berarti semoga terjadi. Jadi Tathastu berarti terjadilah seperti itu, jika dipadankan dengan ucapan dari saudara kita umat muslim atau kristen, mungkin serupa dengan kata "Amin"

Saat kapan sebaiknya menggunakan kata Astungkara, Svaha dan Tathastu

 Astungkara diucapkan saat kita sedang menyampaikan mengucapkan harapan, keinginan dan doa pribadi kita.

“Astungkara perjalanan saya nanti berjalan lancar dan selamat”

Svaha diucapkan di akhir pengucapan sebuah mantra suci, setiap menghaturkan persembahan atau setiap menuangkan persembahan ke dalam api suci

“Om Namah Sivaya, Svaha !”.

Tathastu diucapkan untuk meng-amini atau untuk ikut mendoakan apa yang menjadi harapan dan doa orang lain.

Wayan  : “Astungkara, tahun depan saya bisa lulus S2”.

 Made   : “ Tathastu”.

Terjemahan menggunakan Sanskrit Dictionary App, kirang langkung genggrena sinampura, Om Shantih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dibalik kesuksesan presiden termuda amerika serikat

Akhir pekan kemarin saya membaca kisah tentang Theodore Roosevelt. Anda mungkin sudah  tidak asing lagi dengan nama tersebut. Ya, betul T...